Tentang

let gone by gone

Daisypath Anniversary Years Ticker Lilypie 1st Birthday Ticker

Sunday, January 01, 2006

2 Januari 2006

sugeng enjing

Luluh ini terasa kental dan berat
jadi aku sulit untuk mengangkat
maunya aku jadikan perekat
pada bata-bata
yang akan kususun padat
biar tidak bolong
dan bocor

Jadi bagaimana
apa aku ganti saja ?
dan
angin pagi masih sepi jadi

in Happy new year 2006

Aku adalah burung kenari yang lama terbang tinggi
Dihempas kesana –kemari oleh angin-angin mamiri
Jatuh pun tlah berkali-kali

Lalu aku bertemu dengan Rajawali
Burung perkasa dengan paruh kuatnya
Memberikan punggungnya untuk kududuki

Dan tanpa sayap lagi aku melintasi awan-awan tinggi
Rajawali begitu peduli
Saat aku batuk dia akan segera berhenti
Lalu memijiti leherku ini
Saat hujan dia akan menutup tubuh ini
Rajawali begitu percaya selalu membawaku kemana –mana
Melindungi dan menjaga
Percaya tapi aku belum tahu apa ada cinta

Lalu aku melintasi sungai
mencari angin saat Rajawali
Lagi pergi
Aku melihat burung elang
Dengan paruhnya yang panjang mematuk ikan
Burung elang datang menghampiri
Memberi ikan kepadaku
Dengan menghilangkan duri

Kubawa pulang ikan dari burung elang
Kedalam sarang aku letakkan
Kupadang ikan lama nian
Teringat aku sama Rajawali
Dia memberi ku ikan dengan melempar
Tanpa pernah peduli apakah berduri
Atau masih wangi

Rajawali pulang kedalam sarang
Lalu pergi kekamar tanpa ucapan dan pelukan
Terlupa kalau aku disini

Lalu aku pergi kesungai
Duduk dan sepi
Tak kuharap burung elang datang
Karena aku yakin
Kemaren dia pasti hanya singgah nian

Suara nafas terdengar perlahan
Oh teryata elang telah datang
Membawa jerami lembut nian
Menjadikan permadani
Lalu kududuki

Dan elang
bercerita tentang perjalanan
Dari lembah ke sungai
Dan gunung-gunung yang tinggi
Sampai dia berjumpa kenari

Kenari itu bukan aku
Tapi kenari bersayap biru
Dia lembut dan bermata sayu
Seperti dirimu ucapmu
Terdengar pilu

Ceritamu sendu

Kenari itu pergi
Katamu karena aku terlalu mencintai
Dan terlupa kalau aku punya kenari
Dia telah pergi jauh
Bersama elang barunya yang penuh cinta menjaganya

Permadani yang kuduki terasa beku
Hatikupun jadi pilu
Akan kah aku menjadi kenari biru
Seperti milik elang dulu ?
Aku terdiam dan membisu

Langit telah malam
Aku harus segera pulang
Ucap kenari pelan
Aku akan mengantar
Sampai kamu di depan sarang
Ya anggunkku pelan

Di tengah perjalanan
Aku ingat rajawali
Tapi sudahlah
Nanti aku akan bilang dia adalah teman
Yang bertemu di jalan

Kini aku tiba di depan sarang
Dan elang mengucapkan selamat tinggal
Sebelum dia mengepak sayap untuk terbang
Sekuntum mawar merah dia selipkan
Selamat malam
Ucap elang pulang

Kenari
Masuk kedalam sarang
Diruang makan tampak rajawali
Menonton Tivi
Hai sayang sapa kenari
Dengan senyuman
Dari mana saja baru pulang
Jawab elang
Tanpa mata lepas dari
Tivi di depan

Dari sungai di sebrang
Jawab kenari sambil masuk kamar
Di letakkan sekuntum mawar dari elang
Dalam gelas
Lalu diletakkan diatas meja rias

Oh, Rajawali seandainya kau
Sapa aku dengan kemarahan
Dan bertanya
Dari mana bunga mawar
Itu kau dapatkan ?
Ach, itu pasti tak mungkin
Rajawali lakukan .

Rajawali
masuk kedalam kamar
Lalu merbahkan tubuh perkasanya
Pelan disamping kenari
Yang matanya terpejam
Tapi tidak dalam mimpi
Senyap dalam pejaman
Kenari menimbang hati
Rajawali dan Elang

Rajawali
Membelai kulit kenari pelang
Aku “mencintaimu “
Ucap Rajawali dengan penuh perasaan
Iya li” jawab kenari
Panggilan sayang dia berikan
Untuk rajawali

Kenari
Memegang erat sayap rajawali
Dengan segenab perasaan
Saat dilingkarkan dipinggang

Rajawali
berucap pelan
sayang besok tahun baru
dan aku akan pergi
ke negri sebrang dengan kawan-kawanku

Kenari
Diam dan tetap terpejam
Besok tahun baru
( Ucap kenari pelan tak terdengar )
Iya jawab kenari pelan
Dan hati-hati diperjalanan
Cuaca lagi tidak menyehatkan badan
Dan nggak enak kalau malam

Rajawali
Diam mendengar jawaban
Kenari tanpa keberatan
Kamu benar gak papa kan
Ucap rajawali meyakinkan
Pendengarannya

Kenari
membalikkan badan
Menghadap ke rajawali
Dengan kedua sayap
Mungilnya dia membelai wajah
Rajawali yang keras
Dan menonjolkan Tulang rahang
Tentu saja li’ jawab elang
Dengan pandangan berbinar meyakinkan

Kenari,
Lalu membalikkan badan lagi
Membelakangi
Dan meraih sayap kanan Rajawali
Dilingkarkan dipinggannya
Dan dipegang dengan eratnya

Kenari ,
Mendengar nafas keras rajawali
Yang sudah masuk kealam mimpi
Dan diam-diam dia meneteskan air mata
Di kedua pipi
Tahun baru yang telah kesekian kali
Selalu di nikmatinya sendiri
Rajawali selalu ada alasan untuk pergi
Seperti tahun kemaren dia tidak bisa menemani
Menanti pergatian tahu baru
Karena harus pergi dengan papi dan mami
Rajawali
Tahun barunya lagi dia tidak bisa lagi
Menyalakan lilin sampai pagi
Menunggu tahun berganti
Karena dia harus menyeleseikan studi
Untuk menjadi pemimpin Rajawali
Padahal kenari juga tahu diri
Karena teman-teman Rajawali
Semua mendapatkan ijin cuti
Dan tahun baru yang lalu lagi
Rajawalipun enggan diajak membakar ikan
Di tepi sungai sampai pagi
Dan memilih pertengkaran untuk
Mengakhiri dan pergi menikmati
Perjalanan malam sendiri
Dan sekarang Rajawali juga ingin pergi
Padahal kenari sudah menyiapkan kue cokelat
Untuk dinikmati berdua di depan Tivi
Sambil menyalakan lilin
Dan semangkuk kacang kenari
Menanti pergatian tahun baru
Yag kesekian kali lagi
Menunggu pagi baru datang lalu
Menyandarkan kepala dipangkuan Rajawali
Telah lama dia persiapkan
Dan saat akan dibicarakan
Rajawali telah minta
Pamit untuk pergi lagi
Dan duluan
Bersedihpun rasanya sudah tidak perlu lagi
Karena toh ini sudah sering terjadi
Sendiripun rasanya tidak apa – apa lagi
Karena dia telah biasa di tinggal pergi
Jadi sudahlah Rajawali pergi
Untuk kesekian kali
Dan tidak menemani

Dan,
Kenari lalu menyusul Rajawali
Pergi kealam mimpi
Mereka tidak bertemu dan bersatu
Karena rajawali lagi di pantai
Bersama teman-teman rajawali
Sedang kenari di depan tivi
Menikmati semangkuk
Kacang kenari sambil menonton burung nuri
Yang sedang merdu menyanyi
“selamat tahun baru lagi “ “selamat tahun baru lagi”
“mari-mari kita petik kenari sambil menyelipkan bunga kenari”
“mari-mari kita tiup terompet dari jemari sambil berputar dan menari”
“selamat-tahu baru lagi – selamat tahun baru lagi “
dengan baju mini dan seksi si nuri terus bernyanyi dan menari
sambil melompat memakai sepatu hak tinggi
dan kenari berlari menuju lemari
mengambil sepatu merah bertali
yang berhak setinggi milik si nuri

mengenakan baju barbie bertali seksi
kenari terus menari
mengikuti gerak si nuri
saat burung nuri terbang tinggi
kenari pun mengikuti “ hup”
dia melompat tinggi sekali
dan akhirnya “kraaak’ haknya
patah di kaki kiri

kenari ,
jatuh dari ranjang dan dia baru sadar
kalau tadi teryata mimpi
dia melihat ke samping
oh
Rajawali telah pergi
dan matahari sudah meninggi

Rajawali
bersama ketiga temannya
Melintas sungai dan gunung yang tinggi
Membayangkan negeri sebrang yang akan di datangi
Penuh dengan binatan buruan dan ikan –ikan segar
Akan dia kumpulkan dan di bawa pulang
Sebagai kebanggan lalu dilelang

Diperkumpulan para Rajawali petualang
Kekuasaan begitu nyata
Limpahan materi yang selalu dinanti
Sekarang apalagi kalau bukan itu
Yang di cari
Dan dia begitu percaya diri
Karena ada si nuri yang selalu menanti
Dia kembali

Kenari
Melihat dari jendela sarang
Rajawali sudah tak kelihatan
Kenapa harus pergi tanpa pemberitahuan
Oh
Kenapa lagi aku mengharapkan ini
Lalu kenari mengepakkan sayap
Pergi dengan sedikit luka hati
Hinggap di pohon mangga tua
Duduk dan termangu
Sambil membaca buku untuk
Melipur lara

Hai,
Sapa mungil terdengar

Teryata pipit menghampiri
Teman bermain terbang layang
Dan teman sepanjang kepak-kan
Dengan pipit dia selalu bercerita
Apa saja dengan riang tertawa

Pipit ,
Diam-diam juga iri dengan kenari
Tapi tidak ada sedikitpun ada rasa benci
Kenari begitu lincah dan pemberani
Meninggalkan sarang dan orang tua
Hidup bersama rajawali
Sungguh berani
Begitu pipit mengagumi sekaligus iri
Kenari selalu ceria , penuh tawa
Dan semangat didirinya
Bila sedang diam tak bersuara
Malah terasa aneh rasanya
Pipit selalu ketakutan saat kenari bersamanya
Hanya diam dan menjawab ‘iya’
Buru –buru dia bertaya apakah kamu marah padaku
Ayoo katakan kalau ada yang nggak suka dariku
Dan kenari hanya tertawa-tawa saja kenari yang lincah
Pemberani kadang konyol dan sedikit keras kepala
Tapi pipit tetap sayang
walau kadang kesal dengan kesembronoannya

Kenari,
Bagaimana khabarmu pit
Ucap pembukanya
Walau tak lupa cium pipi sama –sama
Baik-baik saja
Aku gak bisa lama disini
Kenapa
Jawab kenari dengan sedikit luka
Nanti malam tahun baru
Aku harus membantu ibu
Membuat gulai dan kue
Tak lupa gula-gula dan makanan pembuka
Saudara –saudara akan datang
Dan nanti malam sambil menunggu tahu baru datang
Kita akan makan-makan
Pipit terus bercerita panjang lebar
Tentang macam-macam makanan
Yang akan di hidangkan
Saudara-saudara jauh yang akan berdatangan
Acara-acara yang akan di gelar

Kenari,
Diam dan mendengarkan
pipit yang terus bercerita penuh energi
dan kenari mendengarkan tanpa ekspresi
Lalau dia ingat rajawali
Kalau dia tak pergi pasti dia tak di pohon mangga ini
Menyiapkan adonan roti
Tumis teri kesuakaan rajawali
Minuman pengahangat untuk malam sampai pagi hari
Tapi sudah lah
Pipit terus bercerita
Dan kenari berlarian dalam khayalan sedikit sesal kecewanya
Kalau saja tak kutinggalkan sarang orang tua
Pasti aku akan seperti pipit
Sibuk di dapur bersama kluarga menyiapkan perapian
Memanggan ikan
Memoles keju di roti
Tapi sudahlah untuk kedua kali
Mereka sudah terluka hati
Dan tak mengampuni
Kenari akan meneteskan air mata di pipi
Ketika pipit beranjak kaki
Aku pulang dulu
Jaga dirimu kenari
Kenari tersenyum melambai
Dan pipit mulai terbang meninggi
Saat air mata kenari deras meleleh di pipi

Pipit,
Kenari maafkan aku tadi
Tak memberimu kesempatan bercerita
Tentang rajawalimu yang perkasa
Prilaku manjamu padanya
Hadiah-hadiah mesra dari dia
Aku terlalu iri
Aku terlalu benci setiap kau bercerita
Tentang rajawali yang menemanimu
Memetik kenari sambil mengangkatmu tinggi
Membawakan dirimu sabun-sabun mandi wangi
Melihat dirimu memeluk manja lengan rajawali
Aku benci saat kau bersamanya
Kau lupa kalau aku ada
Kau tidak perlu siapa-siapa lagi saat bersamanya
Sedang aku selalu sendiri
Dengan pekik tinggi ibuku meminta ini -itu
Degan suara berat Bapakku yang datang dari pergi
Dan lebih bencinya
Aku tidak bisa sepemberani dirimu
Terbang menukik tinggi
Dengan kedua sayap
Yang bukan milik rajawali
Aku begitu iri kenari

Dan kuingin punya seorang rajawali
Seperti dirimu
Yang selalu melindungi
Dan air mata pipit meleleh di pipi
Saat dia harus menukik tinggi
Membunuh sepi

sugeng sonten
Gusti Alloh ingkang Maha Luhur yang Memberi berkah dan panjang umur
met Happy new year 2006

October (2)
MONGGO PINARAK