KETIKA PAGI MENJADI TERBENCI

Membuka Jendela kaca
Meletakkan tangan di kening raja
Dan embun terdiam di sisi pembaringannya
Suhu badanmu telah biasa
Raja pun tersenyum penuh suka cita
Ya jawabnya sambil meremas lembut tangan
Istrinya.


Membuka kedua mata
Melihat kearah cendela
Dan surya mengeluh
Oh embun
Apakah kamu akan datang
Nanti di telaga


Pagi mulai menjadi
Bergegas surya berdiri
Dan berlari lagi
Ke arah telaga

Raja masih terdiam dalam tidurnya
Dan embun kebingungan
Seharusnya aku tak disini
Karena aku harus segera ke telaga
Bertemu dengan surya

Pagi mulai berlari
dan siang akan segera mengganti
bagaimana ini aku harus pergi
karena kemaren aku tak menemui
surya disana yang duduk menanti

Pagi mulai gelisah
Karena siang akan segera mengusir pagi
Sedang embun belum juga beranjak pergi
Dia masih tetap duduk di tepi raja
Memandanginya dengan penuh duka
Aku harus pergi menemui surya
Sebelum siang datang
Karena itu pertanda surya akan menghilang
Dari telaga
Karena embun yang dinantinya tak menemuinya

Pagi cepatlah pergi
Karena ini membenci hati
Guman raja dalam hati
Sambil tangannya memegang tangan embun
Yang dipuja setengah mati
Bila kau telah pergi
Maka embun tak akan pergi
Dan dia akan tetap duduk di sisi

Pagi
Sebentar lagi akan pergi
Karena siang perlahan datang dari
Ujung gang
Dan surya mulai mengerti
Sudah saat nya untuk pergi
Dari telaga yang biasa dia menanti
Karena pagi telah pergi
Dan embun tak datang lagi

Pagi telah pergi
Dan surya membencinya setengah mati
Karena tak mau mengerti
Kalau dia sedang menanti

Embun mengerti karena siang telah mengganti
Sangat membenci hati
Dan dia tak bisa ke telaga berjumpa dengan surya
Mengapa buru-buru tak memberiku sedikit waktu
Keluh embun pada pagi yang hilang

Siang telah datang menemani raja
Dengan gembira
Seharusnya habis malam
Terus siang
Tak perlu pagi datang menjelang
Harap raja dalam hati
Karena ini sangat membahagiakan diri
Karena telaga itu akan menjadi sunyi
Tanpa pagi di pagi hari.