Tentang

let gone by gone

Daisypath Anniversary Years Ticker Lilypie 1st Birthday Ticker

Thursday, December 29, 2005

Tak kala setahun Tsunami

26 Desember yang baru lewat
Sugeng sonten,

Peringatan tsunami baru saja di siarkan di televisi gempa dahsyat yang menguncang jutaan hati, 26 desember ( bertepatan juga dengan hari kelahiran teman kerja ) baru saja di peringati.

Tsunami begitu tergerak hati ingin mengunjungi, kesana membantu dengan segala daya, menghapus butiran-butiran air mata, membacakan dongen cerita pada anak –anak yang papa kehilangan orang tua, sanak -saudara, tempat tinggal dan bangunan
sekolahnya. Tsunami air bah menelan apa saja yang ada kecuali masjid megah yang tetap perkasa berdiri sebagi saksi bisu melihat prilakunya.


Tsunami ada berita di iklan . sebuah Koran metropolitan saat ini kamu membutuhkan tenaga- tenaga trampil penuh semngat pembangunan, mengirim lamaran, cv dan kesanggupan, hati terpanggil untuk kesana, bercengkrama dengan para ibu –ibu yang berduka walau belum tahu pasti bagaimana dan gimana nanti disana , siapa yang akan pertama di sapa dan kata apa sebagai pembukanya.

Tsunami keinginan hati begitu menggebu teringat saat badai pertama menyerbu sewaktu masih diri di kota malang, dengan segenab hati kuletakkan kotak kaca di di meja kasir kutulis depannya dengan kata-kata untuk mereka yang mau peduli- kumasukkan beberapa lembar sebagai pembuka hati, lalu menyusul tangan-tangan terjulur memasukkan juga, kukumpulkan buku-buku bacaan, baju-baju hangat bahkan bonekah kesayangan tak lupa kukemas rapi bersama tali temali japit –japit manis pengikat rambut diri, kukemas rapi dalam kardus coklat dan baru aku tersadar posko-posko telah menutup diri karena bantuan telah penuh dan antri untuk di kirim ke aceh “ oh “ seruku pilu, tapi aku terus menyusuri sepanjang jalan – yang kemaren memasang tulisan-tulisang PEDULI ACEH , akhirnya tak sia-sia sebuah posko di pinggir jalan yang hampir mengemas diri karena sudah merasa sepi dari orang-orang yang berdatangan mengantarkan peduli hati , ach leganya hati .

Dan malam itu ketika teringat lagi akan iklan tawaran di Koran sabtu kemaren, begitu kuat keinginan hati untuk peduli kesana menapaki tanah-tanah berlumpur dan berbau mati , teringat siang tadi di televisi saat aceh di gambarkan dengan dua perempuan yang sedang mengaduk dengan penuh semangat hati “dodol manis” makanan khas aceh sebagai pelupa lara-penyambung asa, lalu suara batuk terdengar pelan “oh suamiku “ sudah beberapa hari batu-batuk kecil menyertai-badan halus dan hangat menghinggapi saat inilah aku sadar ada seseorang yang harus aku lebih peduli dan kujaga dengan sepenuh hati.

Tsunami tak akan pernah surut untuk selalu peduli , walau hanya dengan segenab rasa saat mendekap suami.

Selalu saja menjadi terlupa untuk memperingati dan telat diri.
Tsunami eh aceh selalu ada keinginan hati untuk mengunjungi

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home